Published On 25 May 2013
Padang, 23 Mei 2013. Taksi regular Blue Bird Group kini hadir di Sumatera Barat. Peluncuran Perdana taksi berlogo burung biru ini dilaksanakan di kantor Pemerintah Daerah Sumatera Barat, ditandai dengan pengguntingan pita oleh Gubernur Sumatera Barat, Prof. Dr. H. Irwan Prayitno, Psi, MSc., Datuak Rajo Bandaro beserta jajaran terkait lainnya, Kamis (23/5).Acara dilanjutkan dengan konvoi keliling kota Padang.
Kehadiran taksi Blue Bird di Sumatera Barat bukan saja mewarnai moda transportasi jenis taksi di wilayah ini, tetapi juga terkait dengan persiapan Pemda Sumbar dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebagai penyelenggara even kelas internasional yakni Tour de Singkarak 2013.
Perwakilan Manajemen Blue Bird Group, Bayu Priawan Djokosoetono menyampaikan, penghargaan kepada Pemerintah Daerah Sumatera Barat terkait kesempatan yang diberikan kepada Blue Bird Group. “Kehadiran Blue Bird Group di sini bertujuan turut berpartisipasi bersama stakeholder lainnya dalam pembangunan moda transportasi taksi di wilayah provinsi Sumatera Barat, untuk melayanai masyarakat, baik lokal maupun para pendatang, serta mendukung dan mensukseskan hajat besar berskala inetrnasional, Tour de Singkarak..!” ujar Bayu.
Lebih lanjut Bayu menjelaskan, untuk tahap pertama ini baru 50 unit, di mana 10 unit di antaranya akan kita berikan kepada panitia penyelenggara Tour de Singkarak sebagai official transport. “Bagi Kami, kepercayaan dan kesempatan ini merupakan amanah, yang harus senantiasa dijaga, melalui pelayanan yang baik kepada semua masyarakat khususnya ‘tamu-tamu’ yang datang ke Sumatera Barat. Sebab, pelayanan taksi adalah representasi, salah satu gerbang pelayanan di suatu kota. Apabila pelayanan taksinya baik, maka pencitraan terhadap pelayanan infrastruktur lainnya akan baik pula. Sebaliknya apabila pelayanan buruk, maka pencitraannya akan buruk pula,” papar Bayu.
Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno menyambut baik kehadiran Blue Bird Group di provinsi Sumbar. “Pertumbuhan ekonomi di Sumatera Barat cukup menggembirkan, terutama di sektor pariwisata. Orang-orang semakin banyak yang datang untuk wisata, belanja ataupun rapat. Ketika semakin banyak, tentu mereka membutuhkan sarana transportasi yang layak. Taksi di sini memang sudah ada, namun kurang memadai dari segi jumlah maupun kelayakannya. Oleh karena itu kami senang Blue Bird bisa masuk ke Sumatera Barat setelah melalui proses yang cukup lama, 2 tahun,” ucapnya senang.
Sampai saat ini, tambah Irwan Prayitno, tamu-tamu hotel kesulitan mendapatkan jasa layanan taksi yang layak. “Di hotel-hotel hampir tidak ada taksi untuk membawa tamu-tamunya. Keadaan ini tentu membawa dampak negatif, sehingga menjadi sulit untuk berkembang. Padahal orang-orang yag datang itu membawa uang yang bisa menimbulkan multi efek bagi pertumbuhan pereknomian. Alhamdulillah dengan kehadiran Blue Bird di Sumatera Barat bisa melengkapi pasar yang sudah ada,” terang Irwan.